Geliat Petani Hortikultura di Semende

Buah tomat hasil panen dari kebun milik badwi.

Buah tomat hasil panen dari kebun milik badwi.

PALUDANEWS.COM, MUARA ENIM — Badwi dibantu istrinya Wirdah sibuk memindahkan tomat dari kerajang ke kotak kayu yang berjajar tersusun rapi di sebuah gudang milik Sentra Balai Benih Induk Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Sesekali tangannya dengan lincah membersihkan daun-daun tomat yang ada dalam kotak. Tomat itu rencananya akan dikirim ke Kabupaten Lahat.

Perlahan kabut mulai menyelimuti kawasan itu, angin kencang terus menerpa. Meski rasa dingin menusuk hingga ke tulang sumsum, tidak menjadi halangan bagi Badwi  untuk tetap menjalankan aktivitasnya.

Usai memindahkan tomat, dia beranjak menuju kebun disamping gudang, melanjutkan kembali memanen tomat yang buahnya nampak bergelantungan.

Sejauh mata memandang, hamparan tanaman cabe, tomat, daun bawang milik Badwi nampak menghijau di lahan seluas 3 hektar. Dulu untuk  kebutuhan ekonomi keluarganya, Badawai hanya mengandalkan kebun kopi dan padi miliknya. Namun sekarang  hasil dua komoditas tersebut tidak lagi mencukupi untuk pemenuhan tersebut.

“Awalnya kita cuma bertani kopi dan padi saja, lahan lebih banyak menganggur sehingga hasilnya tidak maksimal. Kebun kopi dan padi tetap ada tapi disela-sela itu kita manfaatkan untuk tanaman sayuran dan buah,” terangnya.

Tidak hanya Badwi, kini ratusan petani di tiga kecamatan di Semende mulai tertarik membudidayakan tanaman hortikulura di lahan mereka baik secara sendiri maupun melalui kelompok tani.

Dulu kawasan Semende hanya dikenal dengan kopinya. Hampir semua petani di daerah ini adalah petani kopi dan padi.

Namun seiring waktu, dua komoditas tersebut tidak lagi memberikan keuntungan yang banyak bagi petani karena hasil panen yang hanya setahun sekali. Selain itu harga kopi dan gabah juga fluktuatif. Pertanian hortikulura pun mulai dilirik petani sebagai alternatif lain.

Kini, jika anda memasuki kawasan Semende, pemandangan tidak hanya hamparan kebun kopi. Aneka tanaman palawija dan hortikultura seperti jagung manis, kentang, tomat, daun bawang, cabe, kol,  stroberi tumbuh subur diantara ranumnya buah kopi.

Saat ini kebutuhan produk sayur di Semende tidak lagi didatangkan dari daerah lain. Selain memenuhi pasar di Kabupaten Muara Enim saja, produk pertanian daerah ini  sudah menjangkau hingga ke pasar Kota Lahat, Pekan Baru, Tanggerang hingga Bandung.

Pengembangan kawasan ini sebagai sentra hortikultura telah dimulai sejak beberapa tahun belakangan ini oleh Pemkab Muara Enim. Untuk mendukung hal tersebut Pemkab Muara Enim pun terus mengembangkan Sentra Balai Benih Induk di kawasan DesaTenam Bungkuk, Kecamatan Semende Darat Tengah, yang telah berdiri sejak tahun 1965.

Sentra Balai Benih Induk ini memberikan bantuan bibit dan sarana produksi lainnya secara bergilir petani melalui kelompok-kelompok tani yang mau bercocok tanam hortikultura.

Kini tanpa bantuan dari pemerintah daerah pun, puluhan bahkan ratusan petani sudah bergerak sendiri untuk melakukan usaha tani berbagai komoditi tanaman pangan. Programpun cukup berhasil karena bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.