Museum Purbakala Terbesar ke-2 di Indonesia Dibangun di OKU

Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Johan Anuar dan Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga meninjau lokasi pembangunan Museum Purbakala di Desa, Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Senin (17/4/2017).

PALUGADANEWS.COM, BATURAJA — Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membangun Museum Purbakala di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Saat ini, pembangunan museum di lahan sekitar satu hektar dengan dana APBN sebesar Rp30 miliar tersebut telah memasuki tahap ketiga atau tahap akhir.

Peletakan batu pertama pembangunan museum telah dilakukan pada 2015 lalu oleh Dirjen Kebudayan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Kacung Marijan.

“Tahap kedua sudah. Tinggal satu tahap lagi. Sekarang bentuk bangunan sudah mulai kelihatan,” kata Prof Truman Simanjuntak, tim ahli  Balitbang Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada wartawan disela-sela peninjauan pembangunan museum di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, OKU, Senin (17/4/2017) kemarin.

Namun, Prof Truman tidak menyebutkan sudah sejauh mana  kemajuan pembangunan museum tersebut, termasuk kendala yang dihadapi selama proses pembangunannya.

Menurut dia, bukan kapasitas dirinya menyampaikan hal tersebut. “Saya tidak bisa komentar. Sebab, bukan kapasitas saya. Ada bidang tersendiri soal musem itu,” ujar dia.

Dijelaskan Truman, museum purbakala ini akan menjadi museum yang berbicara masa depan. Sehingga masyarakat yang datang mengunjungi museum tersebut akan mengetahui tentang asal usulnya.

Konsep museum tersebut juga terbilang lengkap, sehingga nanti dapat menjadi percontohan pembangunan museum daerah lain. “Ke depan kami harap daerah lain juga bisa membangun museum seperti ini,” harapnya.

Museum purbakala ini akan menjadi museum situs purbakala terbesar kedua setelah Museum Sangiran, di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Selain menghadirkan kerangka manusia kuno berusia ribuan tahun silam yang ditemukan di Gua Harimau, museum juga dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, diantaranya laboratorium, audio visual, wisma peneliti, kios cendera mata, kantor pengelola, kantin dan gudang.