
PALUGADANEWS.com, LAHAT – Waka Polres Lahat Kompol Feby Febriana berang lantaran namanya dipakai sebagai beking saat proses penyitaan alat berat secara paksa yang dilakukan sejumlah oknum PT BRI Finance (BRIF) dan PT Bencoolen Jaya Mandiri (BJM) kepada PT Triatama Niaga Berjaya (TNB).
Feby menegaskan, tudingan tersebut tidak benar. Dirinya tidak tahu dan tidak mengenal orang-orang yang mencatut namanya tersebut.
Baca Juga:
- Mayat Tanpa Indentitas ditemukan Di Pinggir Rel Kereta Api di Desa Ujanmas Baru
- Kuasa Hukum PT TNB: Jangan Main Rampas, Hargai Proses Hukum yang Sedang Berjalan
- Kasus Oknum Polisi Pembakar Kekasih di Muara Enim Segera Disidangkan
”Itu tidak benar, mana ada alat berat itu punya saya. Saya juga tidak pernah perintahkan mengeluarkan sprin untuk melakukan pengawalan alat berat tersebut. Saya pun tidak mengenal orang ini,” ujar Feby kepada wartawan di ruang kerjanya pada Senin, (6/6/2022) kemarin.
Feby membenarkan saat pergantian Kapolres Lahat, ada salah satu dari perwakilan pihak perusahaan tersebut melaporkan dan berkoordinasi kepada pihaknya meminta pengawalan untuk pengeluaran alat berat tersebut.
Namun, Feby membantah jika dirinya telah memerintahkan pengawalan serta mengintimidasi agar proses penyitaan alat berat tersebut dapat berjalan dengan lancar.
”Itu fitnah, saya pun tidak kenal dengan orang yang mencatut nama saya. Memang dulu pernah ada salah satu perwakilan perusahaan tersebut melapor kepada saya. Tapi atas nama yang bersangkutan ini melakukan pencatutan nama saya, saya tidak mengenali orang ini,” terangnya.
Dia menyarankan kepada perusahaan yang bersengketa melakukan penahanan armada kendaraan pengangkut alat berat tersebut sebelum adanya putusan dari Pengadilan.
”Bila perlu, tahan saja alat berat itu dan bila perlu juga kembalikan lagi alat berat tersebut ke asalnya. Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak pernah memerintahkan adanya melakukan pengawalan terhadap perjalann alat berat dan saya pun tidak pernah mengeluarkan sprin,” bebernya.
Feby meminta siapa saja untuk menghubungi dirinya jika ada oknum yang berani mencatut namanya tersebut memerintahkan pengawalan dalam perjalanan alat berat tersebut.
”Bila ada yang ngotot mencatut nama saya dalam proses perjalanan alat berat tersebut, kepada yang bersangkutan untuk telepon saya di tempat, agar dapat didengarkan oleh khalayak umum. Saya pastikan, akan saya tindak tegas dan akan saya proses bagi oknum orang yang berani mencatutkan nama saya itu ,” pungkasnya.