PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan membangun kembali jembatan gantung di Desa Guci, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim, yang rusak akibat disapu angin kencang 24 Maret 2017 lalu, melalui dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2017.
Menurut Staf Ahli Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Jhoni Harwato, anggaran pembangunan jembatan tersebut akan diprioritaskan pada ABT 2017 ini.
BERITA LAINNYA:
- PT TEL Menjadi Sponsor Sriwijya FC
- SPT diperpanjang Hingga 21 April
- Bupati Muara Enim Terima Kunjungan Peserta Sakura Science High School Program
- Pertama Kali, 4 PKBM Paket C di Muara Enim Gelar UNBK
- Masalah Tapal Batas, Pemkab Muara Enim Koordinasi Ke Kemendagri
“Pemkab prioritaskan pembangunan melalui dana ABT tahun ini, kalau melalui anggaran induk waktunya sudah lewat, kemudian untuk masuk dana bencana setelah disurvey tim, kerusakan jembatan gantung bukan kategori bencana,” ujar Jhoni saat memimpin rapat pembahasan perbaikan jembatan di Ruang Rapat Serasan 1, Muara Enim, Kamis (06/04/2017) kemarin.
Dikatakan Jhoni, jembatan tersebut merupakan akses utama warga menuju kebun, kerusakannya membuat warga kesulitan mengangkut hasil panennya untuk di jual ke pasar.
Maka dari itu, Jhoni memerintahkan tim meninjau ke lapangan, untuk melihat sejauhmana kerusakan jembtan tersebut. Selain itu, bagaimana pembangunannya lebih kokoh sehingga tidak terkena sapuan angin lagi. Sebab, kata dia, rusaknya jembatan gantung bukan kali pertama diakibatkan angin.
Jhoni meminta kepala desa untuk memberi pengertian warganya agar bersabar, menunggu jembatan tersebut diperbaiki. “Pak kades tolong diberi pengertian warganya agar bersabar, nanti jembatan gantungnya akan diperbaiki permanen,” kata Jhoni.
Sementara itu, Kepala Desa Guci, Hairumansyah, yang ditemui Palugadanews.com, Sabtu (8/4/2017), mengatakan jembatan gantung tersebut telah berulang kali rusak
“Jembatan gantung telah berulang kali rusak, yaitu pada 2015, 2016 dan 2017, kita perbaiki seadanya dengan swadaya warga,” kata Hairumansyah.
Menurut Hairumansyah, keberadaan jembatan tersebut sangat penting bagi warga, sebab, 95 persen warga Desa Guci menggunakan jembatan tersebut.
“Warga menggunakan jembatan tersebut untuk ke kebun dan ke sawah yang berada di seberang sungai dan kegiatan sehari-hari lainnya, karena tidak ada lagi perahu,” ujar Hairumansyah.