Sambut HUT RI, Masyarakat Ujanmas Ziarah Ke Makan Puyang Bangbengok

Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72, warga Desa Ujanmas Lama, tokoh adat, serta jajaran pemerintahan Kecamatan Ujanmas melakukan ziarah  ke makam Puyang Bangbengok di Desa Ujanmas Lama, Rabu (16/08).

PALUGADANEWS. COM,  MUARA ENIM  — Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, warga Desa Ujanmas Lama, tokoh adat, serta jajaran pemerintahan Kecamatan Ujanmas melakukan ziarah  ke makam Puyang Bangbengok di Desa Ujanmas Lama,  Rabu (16/08).

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Ujanmas Sugiharto D. Limpa,  Kades Ujanmas Lama Suhardi,  Kades Ujanmas Baru Nurman, Kades Pinang Pelarik Arsuan, beserta perangkat desa dan masyarakat Ujanmas Lama.

Makam Puyang Bangbengok berlokasi di Dusun 1, Desa Ujamas Lama, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim.


Berita Lain:


Kepala desa Ujanmas Lama Suhardi mengatakan, kegiatan ziarah makam merupakan program tahunan yang dilakukan oleh lembaga adat Ujanmas Lama, untuk melestarikan adat dan memaknai pentingnya sejarah desa.

“Kegiatan ini merupakan program lembaga adat Ujanmas Lama bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ujanmas Lama, Ujanmas Baru, Pinang Belarik, Guci dan Tanjung Raman. Keempat desa ini memiliki sejarah tersendiri dalam hubungan kekerabatan,” ujar Suhardi.

Lebih lanjut, dia berharap pada tahun depan kegiatan tersebut dapat melibatkan tokoh adat dari Ujanmas Ogan yang ada di Kabupaten OKU Induk.

Ketua Lembaga Adat Ujanmas Lama Ayib Sahil mengatakan, Puyang Bangbengok merupakan sosok pemimpun yang adil, jujur, lembut hatinya dan berjiwa sosial.

“Hal tersebut dibuktikan dengan Puyang Bangbengon memberikan desa yang ada di Baturaja OKU Induk kepada anaknya yang menikah ke Daerah Ogan,” ujar Ayib Sahil.

Selain itu, lanjut dia, dalam pemerintahannya Puyang Bangbengok mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan.

“Puyang kita ini dalam mengambil keputusan selalu mengutamakan musyawarah mufakat,  dan juga selalu mengutamakan kesejahteraan masyarakat didalam memimpin,” kata dia.

Sementara itu Ustad Abdul Latif dalam tausiahnya mengatakan, ada tiga panggilan yang harus umat muslim utamakan, yaitu panggilan untuk melaksanakan shalat yaitu adzan,  kedua yaitu panggilan ke Baitullah bagi yang mampu, dan panggilan terakhir yaitu panggilan kematiaan

“Mari jadikan momentum ziarah ini sebagai pengingat kematian bagi kita semua,” ujar dia.