Presiden Jokowi Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim

Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetileter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Senin (24/1/2021).

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Senin (24/01/2022).

Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya telah berkali – kali menyampaikan mengenai hilirisasi, pentingnya industrialisasi, dan pentingnya mengurangi impor.

Baca Juga:

“Sudah 6 tahun yang lalu, telah diperintahkannya, hari ini meskipun jangka 6 tahun belum bisa dimulai, Alhamdulillah hari ini bisa dilakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME,” kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan bahwa impor LPG Indonesia tinggi sekali hingga mencapai Rp 80 triliun dari kebutuhan Rp 100 triliun. Itupun juga harus disubsidi sampai ke masyarakat karena harganya sangat tinggi, subsidinya antara Rp60 – Rp70 triliun.

“Pertanyaan saya apakah ini kita mau terus – teruskan, impor terus?,”. Yang untung negara lain dan yang terbuka lapangan pekerjaan di negara lain, padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw materialnya, yaitu batu bara, yang dirubah menjadi DME,” lanjut dia.

Jokowi mengatakan, hampir mirip dengan LPG, setelah melihat langsung, antara api LPG dan DME untuk memasak, sama saja.

Kalau ini yang dilakukan di Bukit Asam ini bekerja sama dengan Pertamina dan Air Products bisa sudah berproduksi bisa mengurangi subsidi dari APBN.

“Kalau semua LPG nanti disetop dan semua pindah ke DME tentunya besar sekali uang Rp 67 triliun itu akan bisa dikurangi subsidinya dari APBN, ini yang terus dikejar selain akan memperbaiki neraca perdagangan karena tidak impor. Dan kalau impor LPG terus dilakukan maka Negara dan masyarakat akan terus dirugikan,” tegasnya.

Melalui proyek hilirisasi ini, lanjut Jokowi, akan mampu membuka 11 – 12 ribu lapangan pekerjaan. Jika ada 5 proyek DME seperti ini di Indonesia akan ada 70 ribu lapangan pekerjaan akan tercipta, belum lapangan pekerjaan tidak langsung sekitar 2 – 3 kali lipat. Makanya ini dikejar terus, untuk memastikan selesai, dari 30 bulan seperti yang ditargetkan.

“Jangan ada mundur – mundur lagi. Dan harapan nantinya, setelah disini selesai, dimulai lagi di tempat lain, karena proyek DME ini hanya bisa mensuplai Sumsel dan sekitarnya kurang lebih 6 jutaan KK, karena deposit jauh dari cukup untuk urusan DME ini,” pungkasnya.

Pada acara peresmian tersebut, selain Menteri ESDM, turut pula hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.