PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Kebakaran tambang ilegal di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, dikhawatirkan mengancam pasokan listrik ke Baturaja dan Lampung.
Kekhawatiran itu disampaikan Supervisor PLTU Bukit Asam Slamet, saat mendampingi Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar meninjau lokasi kebakaran tambang ilegal di Tanjung Agung, Kamis (13/4/2017).
Tambang rakyat yang meledak dan terbakar tersebut dekat dengan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet). Asap hitam membumbung tinggi mengenai kabel.
Lubang-lubang galian tambang yang saling menyambung membentuk terowongan panjang sudah mendekati areal menara. Jika api tidak padam, maka menara Sutet terancam terbakar.
Sementara tambang yang terbakar telah ditinggalkan oleh para penambang, hanya tenda mereka yang berdiri di sekitar lokasi tambang.
BERITA LAINNYA:
- Bupati Minta Pihak Berwajib Tangkap Pelaku Tambang Ilegal
- BERITA FOTO: Kebakaran Tambang Rakyat di Tanjung Agung
- Lokasi Tambang Rakyat yang Terbakar Masuk IUP PTBA
- Tambang Batubara di Tanjung Agung Terbakar
- Polisi Tutup Penambangan Batu Bara di Tanjung Agung
“Keadaan menara Sutet ini ibarat orang yang sudah sekarat, tinggal menunggu sakaratul maut saja, tapi belum tahu kapan,” ujar Slamet.
Slamet mengungkapkan, kabel Sutet tersebut menyalurkan daya ke Baturaja dan Lampung, Jika terbakar maka tidak bisa memasok listrik ke dua daerah tersebut.
“Menara Sutet ini memasok ke arah Lampung dan Baturaja. Kalau terbakar, maka listrik ke arah Lampung dan Baturaja akan black out dan padam total,” jelasnya.
Pihaknya pun kata dia, sudah mengerahkan petugas untuk memantau api dan asap di sekitar menara.