PT TEL Berpartisipasi Di Bonn Challenge di Palembang

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin saat meninjau stan PT Tanjung Enim Lestari (TEL) pada perhelatan Bonn Challenge Asia Pacific Regional Asia High Level Roundtable di Palembang, Senin (8/5/2017).

PALUGADANEWS.COM, PALEMBANG — PT Tanjung Enim Lestari (TEL) mengikuti perhelatan Bonn Challenge Asia Pacific Regional Asia High Level Roundtable di Palembang, Senin (8/5/2017).

Acara internasional yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin ini, digelar 9-10 Mei 2017 dihadiri 30 negara atau perwakilan negara, CEO Internasional, NGO, serta 11 gubernur di Indonesia.

PT TEL PP menjadi  salah satu delegasi dari Provinsi Sumatera Selatan. Ditunjuknya PT TEL mengikuti kegiatan Bon Challenge karena perusahaan bubur kertas ini merupakan salah satu perusahaan menggunakan teknologi ramah lingkungan di Sumatera Selatan dan bahkan Indonesia.


Baca Juga:


“PT TEL ditunjuk sebagai salah satu perwakilan Sumsel di Bon Challenge, karena PT TEL salah satu perusahaan yang berwawasan lingkungan dan industri hijau (green rating) di Sumatera Selatan, ” terang Shintaliyah, Section Corporate Communications and Quality of Life PT TEL pada Palugadanews.com, Senin (08/05/2017).

Dikatakan Shinta, pada kegiatan tersebut PT TEL menampilkan olahan pembuatan bubur kertas yang ramah lingkungan.

“Kita menampilkan proses produksi, mulai dari kayu sampai diolah menjadi pulp. Serta pemanfaatan limbah cair dan bark (kulit kayu) menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik. Kemudian kita juga menampilkan produk akhir yang memakai pulp produksi PT TEL yaitu kertas tissu,” ujar Shinta.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam sambutannya menyebutkan, Asia Bonn Challenge High Level Meeting digelar untuk memberikan kontribusi terhadap restorasi landskap hutan.

Restorasi landskap hutan yang akan membangun tujuan ganda antara kepentingan sosial dan lingkungan, Mitigasi dan Perubahan Iklim.

Alex  menuturkan, sasaran dari kegiatan restorasi ini adalah untuk mengurangi pemanasan global akibat efek gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim dunia.

Alex juga mengatakan Bonn Challenge  pertama kali diprakarsai oleh Menteri Lingkungan Hidup dengan International Union for Conservation Nature (IUCN) pada tahun 2011 di Kota Bonn Jerman.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pertama kali diundang pada pertemuan Bonn Challenge 2015 di Kota Bonn, Jerman dan 2016 Panama. Sumsel merupakan satu-satunya pemerintah  lokal  yang diundang dan menjadi pembicara di forum tingkat tinggi antar negara tersebut.

“Kita patut berbangga karena Pemerintah ProvinsiSumsel, menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang diundang sebagai pembicara pada beberapa pertemuan Bonn Challenge, Provinsi Sumsel dinilai sebagai daerah yang paling konsisten dalam pengurangan emisi karbon melalui kegiatan restorasi,” ujar Alex.