Pasca Tabrakan Kereta Pengangkut Batu Bara, Jalur Kereta Api di Stasiun Penanggiran Mulai Normal

Sejumlah penumpang menaiki rangkaian kereta pasca kecelakaan dua kereta pengangkut batu bara di Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang, Sabtu pagi kemarin.

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Jalur kereta api di Stasiun Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang yang sempat ditutup setelah kecelakaan dua kereta pengangkut batu bara pada Sabtu pagi kemarin sudah dapat dilalui.

“Kereta api Stasiun Penanggiran sudah dapat dilalui kereta api, Sabtu (11/12/2021), sekitar pukul 21.30 WIB. KA pertama yang melintas adalah KA 3030 KA Babaranjang dari Tanjung Enim Baru menuju Tarahan melalui jalur 3,” kata Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, Minggu (12/12/2021) malam.

Baca Juga:

Aida mengatakan, jalur kereta api stasiun Penanggiran kembali normal setelah pihaknya melakukan proses normalisasi pascaanjloknya KA Babaranjang, Sabtu pagi (11/12/2021) sekitar pukul 05.10 WIB di Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang.

”Kemudian KA Bukit Serelo dan KA Sindang Marga jurusan Kertapati-Lubuklinggau (PP) kembali jalan melayani pengguna jasa. Aspek keselamatan menjadi prioritas dan konsen kami dalam menjalankan operasional KA,” ungkapnya.

Dikatakan Aida, selanjutnya normalisasi dan perbaikan jalur dilanjutkan di jalur 1 dan 2 emplasemen stasiun Penangiran.

”Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu percepatan proses evakuasi dan perbaikan ini. Sekarang kita melanjutkan perbaikan di jalul 1 dan 2 emplasemen Stasiun Penanggiran,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kecelakaan kereta api pengangkut batu bara di Empalsmen Penaggiran yang diduga terjadi karena kesalahan komunikasi.

Gerbong bagian belakang kereta api batubara rangkaian panjang Lok CC 205 1344/2134 (60/MRL 07) yang tengah berhenti di perlintasan emplasemen double track Stasiun Kereta Api Penanggiran ditabrak KA babaranjang dengan nomor lambung Lok CC 205 1404/2104 (60/RJS 28).

Dalam kejadian itu sebanyak delapan gerbong tanpa muatan ikut terguling. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.