Songket Mak Raje, Motif Kain Warisan Leluhur

Motif songket Mak Raje

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Keberagaman suku, budaya, adat istiadat, agama, tradisi, kearifan lokal dan seni pada masa lalu menghasilkan warisan yang tidak ternilai harganya bagi kita saat ini.

Warisan tersebut berupa cipta, karya, tindakan, aktivitas, gagasan hasil dari olah rasa, karsa dan cipta para leluhur yang menjadi sangat penting bagi Bangsa Indonesia.

Baca Juga:

Diantara sekian banyak wujud warisan leluhur tersebut, songket merupakan salah satunya. Kain songket sebagai kain tradisional nusantara yang memiliki nilai seni tinggi menjadi salah satu kekayaan yang tak ternilai bagi Provinsi Sumatera Selatan.

Tidak hanya di kota Palembang saja, songket sebagai warisan tak kebendaan juga dimiliki Kabupaten Muara Enim dengan keberagaman motif.

Selain berasal dari kreativitas para pengerajin, motif-motif ini juga berasal dari hasil kajian mendalam terhadap kearifan lokal yang kemudian memberi warna baru bagi karya-karya yang berasal dari tradisi para leluhur. Memunculkan motif-motif lokal ini merupakan upaya penting menjaga dan melestarikan sejarah peradaban leluhur.

Untuk menggali dan memunculkan kembali motif-motif lokal tersebut, Edi Saidi bersama budayawan Palembang, Mer Senin, berinisiatif melakukan kajian terhadap khasanah motif lokal yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Motif lokal tersebut ditemukan pada relief rumah panggung milik Pangeran dari Kesultanan Palembang yang berada di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL). Relief yang terpahat di salah satu dinding rumah berusia ratusan tahun itu menginspirasi Edi Saidi dan Mer Senin melahirkan motif songket Muara Enim yang kemudian diberi nama Songket Mak Raje.

Penamaan songket dengan sebutan Mak Raje juga memiliki alasan khusus. Selain motif tersebut berasal dari relief rumah Kesultanan Darusalam (rumah raja), juga berdasarkan catatan sejarah pada zaman dahulu songket hanya boleh dikenakan oleh para istri dan kerabat kerajaan.

Songket juga menjadi pelengkap pakaian kebesaran raja di Kesultanan Palembang. Sehingga songket ini dinamakan Songket Mak Raje (Songket Raja).

Pengerajin Songket Mak Raje

Sejak tahun 2016, sebagai kain dengan motif warisan leluhur songket Mak Raje mulai banyak diproduksi oleh pengerajin songket di Kabupaten Muara. Ada dua lokasi pengerajin Songket Mak Raje di Kabupaten Muara Enim yaitu di Desa Tanjung Jati Kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Muara Belido.

Para pengerajin di dua lokasi tersebut menghasilkan kain songket Mak Raje dengan kualitas yang baik. Selain banyak diminati pembeli, produk Songket Mak Raje juga sering dipamerkan diberbagai wilayah di Indonesia.

Hak Paten

Sebagai upaya melindungi warisan budaya agar tidak hilang, pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim mengajukan permohonan hak paten atas Songket Mak Raje kepada Direktorat Jendral Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).

Pengajuan paten tersebut merupakan upaya Pemkab Muara Enim memberikan perlindungan hukum dalam melestarikan warisan budaya. Selain itu, di era perdagangan bebas, songket Mak Raje sebagai produk lokal perlu diberi hak paten untuk mengantisipasi terjadinya aksi plagiat, pencurian, dan pematenan motif oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.