Lauching Gerai Oleh-Oleh Muara Enim Hadirkan Tiga Barista Cilik

Dafa, Bintang, Fatih, tiga barista cilik

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Jari-jari mungil tiga barista cilik ini bergerak lincah menyelesaikan pesanan kopi para tamu di cafe Gerai Oleh-Oleh Muara Enim (GEMO).

Ketiganya dihadirkan pada launching GOME yang diresmikan Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar, Jumat (19/11/2021) kemarin. Mereka adalah Muhammad Dafa Alfahri (12), Bintang Nazhifah Banafsha (11) dan Fatih (8).

Dafa, demikian panggilan siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) Negeri 13 ini tertarik menjadi seorang barista karena prosesnya penyeduhannya menarik bagi dirinya. Dia kemudian belajar secara serius bagaimana teknik menyeduh kopi yang benar.

Baca Juga:

“Melihat proses penyeduhan kopinya yang buat tertarik. Dari situ akhirnya ingin belajar bagaimana menyeduh. Selain itu juga pengennya nanti bisa punya kedai kopi sendiri,” ujar Dafa.

Tidak hanya pandai menyeduk kopi, anak kedua dari anggota TNI ini juga suka meminum kopi.

Selain Dafa, Bintang siswi kelas lima SD Negeri 6 juga tertarik menjadi barista karena proses penyeduhan kopi yang dianggapnya seru untuk dipelajari serta bisa menambah pengetahuannya mengenai kopi secara keseluruhan.

“Awalnya lihat proses penyeduhan kopi di televisi. Selanjutnya coba cari tau di mana tempat belajar untuk menyeduh kopi. Akhirnya ketemu Bang Otek dan Bang Jali yang ngajarin biar bisa nyeduh kopi,” ujarnya.

Sementara itu, barista termuda Fatih siswa kelas 2 SD Negeri 6 Rambang Dangku juga tertarik untuk belajar menyeduh kopi.

“Seru bisa nyeduh kopi. Di rumah juga ayah sering minta buatin kopi,” ujarnya seranya mengatakan bahwa ayahnya nanti mau buka cafe di Rambang.

Sementara itu, Otek seorang barista di Muara Enim mengatakan, mereka tertarik untuk melatih dan mengenalkan proses penyeduhan kopi kepada anak anak karena ingin menunjukan kepada banyak orang bahwa menyeduh kopi itu tidaklah sulit.

“Kita ingin masyarakat tau bahwa menyeduh kopi itu mudah. Dan siapapun bisa menyeduh kopi dengan cara yang benar agar bisa mendapatkan rasa yang tepat dari hasil penyeduhan kopi,” ujar Otek.

Dengan mengajarkan proses penyeduhan manual (manual brewing) menggunakan filter dengan dua metode yakni V60 dan Vietnam Drip yang dianggap paling mudah untuk diaplikasikan bagi para pemula serta mudah dilakukan di rumah secara berulang ulang menggunakan alat yang sederhana.

“Pelatihan para barista muda ini baru pertama kita lakukan. Selama 20 hari kemarin, mereka kami ajarkan mulai dari mengenal jenis jenis kopi, peralatan yang digunakan untuk menyeduh, hingga hal yang berkaitan dengan kopi,” tambahnya.

Ke depan, lanjut mereka, apabila nanti banyak lagi anak anak yang berminat untuk ikut kelas penyeduhan, bukan tidak mungkin akan dibuat kelas khusus yang mengajarkan tidak hanya proses dasar penyeduhan kopi tapi juga ke tekhnik lainnya.

“Jadi kemampuan mereka akan bertambah dan semakin banyak juga yang memahami mengenai kopi sejak usia dini,” pungkasnya.