Warga Tanjung Raman Hadang Truk Angkutan Batu Bara

Warga Desa Tanjung Raman melakukan aksi penghadangan truk batu bara, Jum’at (28/7/2017) sore hari.

PALUGADA NEWS. COM,  MUARA ENIM — Akibat dump truck batubara menabrak pengendara sepeda motor Jupiter Z, M Reza Alkhafi (20), warga Kelurahan Pasar Tiga, Talang Jawa, Kota Muara Enim, hingga tewas di tempat kejadian di Desa lembak, pihak keluarga dan warga mengambil tindakan melakukan aksi penghadangan truk batu bara, Jum’at (28/7/2017) sore hari.


Berita Lain:


Tampak puluhan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujanmas melakukan aksi penghadangan. Mereka menuntut agar pihak angkutan batu bara bertanggung jawab atas tewasnya M Reza Fakhlefi. Ayah korban merupakan warga asli Desa Tanjung Raman.

“Kami meminta agar supaya pihak angkutan batu bara bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anak saya hingga meninggal dunia,” tegas Faisal, ayah korban di lokasi aksi.

Sejak kejadian hingga saat ini, lanjut dia, belum ada kesepakatan dengan pihak angkutan.

“Sepertinya mereka tidak ada niat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pernah ada utusan dari pihak asosiasi angkutan untuk menyelesaikan namun kami belum terima, karena masih dalam keadaan berkabung,” kata dia.

Faisal mengatakan, pihak asosiasi tersebut hanya ingin memberikan santunan sebesar Rp5 juta dan di tambah dari pemilik kendaraan sebesar Rp25 juta.

“Apa hanya segitu harga nyawa anak saya,” ujar Faisal.

Faisal menegaskan, anaknya tidak ada harga kalau di nilai dengan uang. Dia menuntut niat baik pihak angkutan batu bara untuk bertanggung jawab atas musibah yang menimpa anaknya.

“Kami tidak akan berhenti melakukan aksi penghadangan kalau belum ada kesepakatan antara kami sebagai korban dengan pihak angkutan batu bara,” tegas Faisal.

Sementara itu Amirhan (48) Warga Tanjung Raman yang juga turut melakukan aksi mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan solidaritas selaku keluarga dan masyarakat Tanjung Raman.

“Kami akan terus lakukan aksi ini sampai adanya kesepakatan antara pihak korban dan angkutan batu bara. Kami juga meminta kepolisian untuk segera mengkap sopir angkutan batubara yang hingga saat ini masih melarikan diri,” ujarnya.

Ditambahkan dia, mereka melakukan aksi damai dan tidak anarkis. “Kami hanya menghadang angkutan batu bara saja baik yang kosong maupun berisi. Kendaraan lain kami tidak akan lakukan penyetopan,” jelas dia.

Dari pantauan di lapangan, tampak anggota Satuan Lalu lintas Polres Muara Enim melakukan pengaturan jalan agar tidak terjadi kemacetan. Selain itu beberapa anggota polisi juga melakukan pengawasan agar tidak terjadi keributan.