Ketua Umum SMSI, Firdaus: Tingkatkan Kualitas Karya Jurnalistik

Ketua Umum SMSI Firdaus menjadi pembicara dalam webinar bertajuk peluang dan tantangan industri media di tengah tatanan kenormalan baru.

PALUGADANEWS.com, PALEMBANG –  Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus mengimbau para pengelola media, khususnya anggota SMSI agar meningkatkan kualitas karya jurnalistik.

Menurut Firdaus, media online akan menjadi media tradisional yang tergerus dengan zaman jika tidak berkejaran dengan teknologi.

Baca Juga:

“Media online menjadi primadona di masa new-normal ini namun berkembangnya terbatas. Kalaupun terus berkembang, maksimum 5 tahun mendatang, media online sudah menjadi tradisional,” ujar Firdaus dalam diskusi webinar yang digelar lembaga pers mahasiswa Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya (LPM GS Unsri), Sabtu (18/7/2020).

Webinar yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Industri Media di Tengah Tatanan Kenormalan Baru” itu, Firdaus memprediksi Booming perkembangan media online di Indonesia akan berakhir dalam 5 (lima) tahun mendatang.

Direktur Majalah Teras dan korantangerang.com ini mengatakan, untuk tetap mampu bersaing pada masa mendatang, media online harus menjaga kualitas jurnalistik dan juga mengoptimalkan digitalisasi dengan mengoneksikannya pada platform digital dan media sosial.

“Yang menentukan hidup atau matinya media masa mendatang tidak lepas dari pembaca dan pengelola media tersebut yang saat ini disebut (generasi) milenial saat ini,” jelasnya.

Karena itu, lanjut Firdaus, platform media online juga harus mengelola media sosial seperti youtube, facebook, IG untuk meningkatkan trafik pembaca. Karena Pembaca milenial kini beralih ke smartphone. “Dengan traffic baik media online mampu menghasilkan uang dengan adsen,” paparnya.

Dia menjelaskan, kemampuan untuk bertahan dan tetap bersaing pada masa mendatang menjadi tantangan bagi pengelola media online saat ini. Bagaimana menyajikan konten atau produk jurnalistik yang menarik sesuai perkembangan zaman.

Dilanjutkan Firdaus, ketika berbicara jurnalis dan bicara bisnis medianya terdapat plus minus. Seperti media elektronik dan siber. Biaya produksinya rendah, tetapi pendapatan iklannya meningkat dan pemirsanya meningkat karena orang-orang beralih menggunakan televisi atau gadget.

“Untuk media harus menjaga kualitas jurnalistik. Karena produk media adalah produk jurnalistik. Di era new normal media online jadi primadona. Ketika berbicara industri media, bagaimana tidak meninggalkan pedoman bisnis media dan mengombinasi media tradisioal ke teknologi, serta mengoptimalkan media sosial,” pungkasnya.