PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Pemerintah Kabupaten Muara Enim optimis dapat menurunkan angka stunting hingga di bawah 14 persen.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Muara Enim Nasrun Umar saat memaparkan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muara Enim dalam rangka penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi Provinsi Sumatera Selatan 2021 dihadapan tim penilai Bappeda Sumatera Selatan, Kamis (17/06/2021), di Hotel The Zuri Palembang.
Baca Juga:
- Vaksinasi 700 Warga di GOR Tanah Putih, Babinsa Koramil 404-05 Lakukan Monitoring
- Pj Bupati Muara Enim Ingatkan OPD Berhati-Hati dalam Pengadaan Barang dan Jasa
- Pemkab Muara Enim, Kejaksaan dan Polres Tandatangani MoU Pendampingan Pengadaan Barang dan Jasa
“Penurunan stunting diperlukan agar generasi penerus bangsa sehat lahir dan batin yang dimulai sejak dini mungkin terkhusus bagaimana perkembangan otak dan fisik anak, sebab pada fase ini hanya akan terjadi satu kali seumur hidup . Dimana kesehatan ditinjau sejak awal kondisi reproduksi sebelum menikah,” urainya.
Dia mengatakan, tahun 2018 Muara Enim belum termasuk lok fokus nasional penanganan stunting. Namun sejak 2019 – 2021 dan 2020 di 42 desa dan tahun 2021 terdapat 26 desa.
“Tujuan penurunan Stunting ini sebagai bentuk untuk mempercepat penanganan stunting yang menjadi fokus tujuan yaitu remaja pra nikah, ibu hamil, dan balita,” lanjutnya.
Menurut dia, target penurunan prevalensi stunding di bawah 20% yang ditetapkan oleh WHO dan dibawah 14% sesuai target RPJMD tahun 2020-2024.
“Terimakasih banyak kepada tim percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Muara Enim yang telah mengerahkan seluruh kemampuan untuk menciptakan generasi Muara Enim yang sehat dan berdaya saing,” ucapnya.