Lakukan MPLS Langsung, SMP 1 Ujanmas Terapkan Prokes Ketat

 SMP 1 Ujanmas

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Muara Enim belum dilaksanakan karena masih menunggu persetujuan bupati.

Kegiatan tatap muka hanya dilakukan untuk siswa baru melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Hal tersebut dilakukan sesuai petunjuk dinas dengan menerapkan protokol kesehatan dan 5 M.

Seperti yang dilakukan di SMP Negeri 1 Ujanmas, kegiatan MPLS diikuti kelas tujuh dengan jumlah siswa dibatasi hanya 10 orang per kelompok dengan satu orang pendamping. MPLS dilaksanakan di tempat terbuka.

Baca Juga:

Kepala SMPN1 Ujanmas, Suarno mengatakan bahwa untuk kecamatan wilayah Ujanmas masuk dalam zona kuning.

“Dan untuk sekolah kita belum melaksanakan tatap muka terbatas karena belum ada instruksi dan masih menunggu edaran Bupati,” ungkap Suarno, Senin (12/07/2021) pada awak media.

Sementara untuk kegiatan tatap muka MPLS hanya diikuti siswa baru.

“Agenda MPLS pengenalan sekolah saja, karena siswa ini perlu tahu seperti tata tertib, kelasnya, termasuk wali kelasnya siapa, hingga pelajaran apa saja yang akan diempu di SMP. MPLS ini kita batasi dalam dalam satu kelompok 10 siswa dan dilakukan di lapangan terbuka dengan tempat terpisah-pisah,” ujarnya.

Sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk kegiatan MPLS ini.

“Kondisinya kondusif dan memang tidak ada orang tua siswa yang datang sehingga tidak ada konsentrasi massa. Sementara siswa yang mengikuti MPLS ini dipastikan sehat dan terus mematuhi prokes dan 5 M,” bebernya.

Sedangkan terkait proses KBM tatap muka, Suarno mengatakan, jika nanti ada instruksi sekolah tatap muka terbatas maka pihak mereka sudah siap baik secara sistem maupun fasilitasnya.

“Kalaupun nanti diadakan sekolah tatap muka, kita akan buat sistem dua shift dan dibagi hari setiap siswanya agar tidak terjadi kerumunan,” terangnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, sekolah menginginkan hal terbaik untuk pendidikan di masa pandemi COVID-19.

“Karena sebagai pendidik sudah kewajiban kami mencerdaskan anak anak didik kami ini,” tukasnya.