PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Proyek pengaspalan beberapa ruas jalan di Kabupaten Muara Enim kembali mendapat sorotan dari banyak pihak. Sebelumnya proyek pengaspalan overlay ruas jalan Pulau Panggung menghubungkan Talang Barisan – Desa Babatan, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) bisa dikelupas menggunakan tangan. Kini giliran proyek pelebaran dan overlay ruas jalan Babat – Talang Beliung.
Dalam rekaman video berdurasi 26 detik yang viral di sosial media, proyek pelebaran jalan dengan pagu anggaran Rp1,9 miliar tersebut sangat mudah mengelupas hanya dikeruk menggunakan tangan kosong oleh salah satu anggota DPRD Muara Enim.
Baca Juga:
- Tinggal Menunggu di Rumah, Urus Dokumen Kependudukan di Muara Enim Kini Diantar oleh Pos
- Gubernur Sumsel Keluarkan Surat Edaran Tunda KBM Tatap Muka
- Vaksinasi COVID-19 Akan Dimulai Pekan Depan
- Sekolah Tatap Muka di Muara Enim Ditunda, Ini Alasannya
Anggota DPRD Muara Enim Dapil III Ahmad Fauzi dalam video tersebut dengan mudah mengangkat lapisan aspal akses jalan poros tersebut dengan tangannya hingga lapisan dasar cor beton terlihat.
“Inilah saudara-saudara aspalan di Desa Talang Beliung, bisa kita lihat sendiri aspalnya tidak lengket saudara-saudara. Mohon perhatian kepada Dinas PU Bina Marga,” kata Ahmad Fauzi.
Sementara itu, anggota DPRD Dapil III lainnya dari Fraksi PDI Perjuangan Mukarto mengatakan, mereka telah rapat kordinasi terkait masalah buruknya kualitas aspal di Desa Talang Beliung.
“Kita meminta Dinas PUPR dan kontraktor bertanggungjawab,” tegas Mukarto, Rabu (6/1/2021).
Semestinya, kata dia, proyek pengaspalan jalan Desa Talang Beliung dengan anggaran cukup besar seperti ini dikerjakan dengan bagus.
Dia menyayangkan tugas pengawas lapangan pekerjaan tidak tegas dan membiarkan proyek tersebut dikerjakan asal-asalan. Pihaknya mendesak rekanan agar mengupas aspal tersebut dan mengerjakan ulang.
“Kontraktor jangan hanya mengajar keuntungan tetapi utamakan mutu kualitas. Ini sudah kelewatan dan aneh hanya dengan kedua tangan lapisan aspal dengan mudah mengelupas. Kita minta pihak penyidik untuk usut pekerjaan pengaspalan Desa Talang Beliung dan kita minta bupati untuk mengevalukasi kinerja SDM Dinas PUPR,” tegas Mukarto.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR H Hermin Eko Purwanto tidak mengangkat telepon ketika dihubungi. Begitu juga dengan Seketaris Dinas PUPR Ilham Yaholi dikonfirmasi lewat telepon selulernya tidak merespon. Pesan yang dikirim melalui layanan WhatsApp sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.