PT TEL Sediakan Beasiswa Bagi Siswa SMA

Sebanyak  219 siswa-siswi SMA mengikuti seleksi Beasiswa Bidiksitel di SMP Lematang Lestari, Desa Banu Ayu, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, Selasa (22/5/2018).

PALUGADANEWS.COM,  MUARA ENIM– PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT TEL) bekerja sama dengan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menyelenggarakan seleksi beasiswa (Bidiksitel) bagi siswa SMA di sekitar perusahaan.

Sebanyak  219 siswa-siswi SMA mengikuti seleksi tersebut untuk merebutkan 4 beasiswa. Seleksi bekerja sama dengan Politeknik Sriwijaya (Polsri) Palembang ini digelar Selasa (22/5/2018), di SMP Lematang Lestari, Desa Banu Ayu, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim.

Wakil Direktur IV Polsri Zakaria mengatakan, pelaksanaan Program Bidiksitel ini ketiga kalinya digelar bekerjasama dengan Polsri dimulai tahun 2016 lalu, dengan total mahasiswa yang masih menempuh pendidikan sebanyak 20 orang.

“Program Bidiksitel ini sudah berjalan selama tiga tahun yaitu tahun 2016 sebanyak 5 orang,  tahun 2017 sebanyak 10 orang. Tahun ini akan diterima sebanyak 5 orang, yang akan masuk dalam tiga program studi yaitu Teknik Kimia,  Teknik Mesin,  dan Teknik Elekro,” jelas Zakaria.

Menurut Zakaria, walaupun ada MoU antara Polsri dan PT TEL terkait program ini, namun tidak ada perbedaan pelaksanaan pendidikan terhadap para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, baik dari segi kegiatan akademis maupun non akademis.

“Kita tidak membedakan penerimaa beasiswa dengan mahasiswa lain dalam kegiatan akademis maupun non akademis. Ke depannya kita akan membuat persyaratan tersendri bagi penerima beasiswa, minimal mengikuti kegiatan kemahasiswaaan yang bersertifikat. Harapnnya para mahasiswa ini tidak hanya menguasai hard skill  saja tapi juga memiliki soft skill juga yaitu attitude yang baik,” jelas dia.

Dilanjutkan dia, hasil nilai semester para penerima beasiswa ini selalu dilaporkan pihaknya kepada PT TEL, untuk mengetahui seberapa besar kemajuaan para mahasiswa dan IPK yang didapat oleh para mahasiswa minimal 3,00.

“Alhamdulillah sampai saat ini sebanyak 15 mahasiswa penerima beasiswa ini yang sedang menjalani pendidikan semua IPK nya mencapai 3.00. Setiap semeseter selalu meningkat. Bahkan salah satu dari penerima beasiswa ini ada yang mendapatkan IPK cumlaude,” lanjutnya.

Sementara itu, Manajer CSR PT TEL PP Eksa Santika menjelaskan, Program Beasiswa Bidiksitel ini sudah digulirkan sejak 2008.

Diawali pengiriman peneriama beasiswa ini ke Akademi Teknim Pulp and Paper (ATPK) Bandung. Sebagian para penerima beasiswa terssebut, kata dia sudah bekerja di PT TEL PP dan masih empat orang lagi sedang menjalani pendidikan.

“Kita bersyukur Program Bidiksitel ini disambut baik oleh masyarakat di sekitar perusahaan. Apa lagi hasil dari program ini terdapat beberapa orang penerima beasiswa angkatan pertama dan kedua di ATPK Bandung telah bekerja di PT TEL PP,” ujar Eksa.

Eksa menjelaskan, penerimaan beasiswa ini mengacu pada kebutuhan perusahaan dari hasil proyeksi seberapa jumlah karyawan yang akan pensiun empat tahun akan datang. Oleh sebab itu jumlah penerima beasiswa setiap tahunnya penerimaan tidak sama.

“Program ini dilakukan sebagai antisipasi perusahaan empat tahun ke depan mengingat jumlah karyawan yang akan pensiun. Sehingga dari sekarang kita mempersiapkan tenaga pengganti yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Program ini juga bertujuan untuk mendapatan karyawan yang kemampuannya sulit kita dapatkan di pasaraan, mengingat tenaga ini tidak banyak. Apa lagi perusahaan bubur kertas di Indonesia ini hanya ada lebih kurang enam perusahaan,” bebernya.

Para penerima beasiswa ini, selain dari ditanggung biaya pendidikannya juga mendapatkan uang saku setiap bulan, asuransi, dan penginapan. Setelah lulus akan dipekerjakan sebagai karyawan PT TEL PP.

Salah satu peserta tes Nabila (17), alumi SMA 1 Negeri Gunung Megang, mengatakan dia senang dapat mengikuti seleksi Program Beasiswa Bidiksitel ini. Harapan dirinya dapat lulus walaupun ketika menjawab soal-soal ujiaannya masih banyak mengalami kesulitan terutama pada pelajaran Fisika.

“Berharap lulus, Kak. Walau soalnya lumayan sulit, apa lagi waktu di mata pelajaran Fisika,” tutupnya.