Warga Muara Enim Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Solar dan Premium

Warga antri BBM di SPBU Desa Kepur, Muara Enim.

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Sulitnya mendapatkan BBM jenis solar dikeluhkan sejumlah masyarakat diKabupaten Muara Enim. Pantauan di lapangan di salah satu SPBU Desa Kepur, Muara Enim, Selasa (01/05/2018), lima dispenser pengisian BBM baik Premium, Pertalite, Solar dan Solar Dex semuanya ditempel tulisan kosong.

Nampak beberapa warga masuk areal SPBU untuk mengisi BBM, namun karena stok kosong mereka terpaksa memutar balik kendaraan keluar areal SPBU.

Deni (35) salah satu warga Muara Enim mengaku dirinya sudah dua hari ini kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. “Saya sudah keliling ke SPBU di Muara Enim bahkan sampai ke Muara Lawai, Lahat. Tapi tetap tidak dapat, kata orang SPBU solar memang lagi kosong,” katanya.

Untuk mendapatkan solar, dirinya kerap kali harus berlomba cepat dengan angkutan truk batubara tanpa muatan yang juga ikut ngantri BBM.

“Sudah mengantri lama, saat sudah mendekati arah depan antrian katanya solar habis, bagaimana tidak kecewa, solar subsidi yang seharusnya diperuntukan untuk masyarakat digunakan oleh angkutan batu bara,” keluhnya.

Seharusnya lanjut Deni, pihak pengelolah SPBU membuat aturan khusus angkutan batu bara termasuk yang tanpa muatan untuk tidak menggunakan solar bersubsidi.

“Kalau tidak kami sebagai masyarakat yang akan dirugikan, kami akan selalu tidak kebagian solar karena truk-truk tersebut,” jelasnya.

Ditambahkan Anas (24) warga Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang mengatakan, kelangkaan BBM ini tidak hanya terjadi pada solar saja, tapi juga pada BBM jenis premium.

Menurutnya, Kota Muara Enim dan Tanjung Enim hanya SPBU di Desa Kepur yang masih menyediakan BBM jenis premium. Namun seminggu hanya tersediah sehari atau dua hari saja.

“Ini saja sudah dua hari ini semua jenis BBM kosong di SPBU ini. Tidak tahu kenapa. Jadi terpaksa beli BBM eceran yang harganya lebih mahal,” keluhnya.

Ditambahkannya jika memang kebutuhan pengguna solar meningkat seharusnya Pertamina menambah stok bagi SPBU sehingga kebutuhan BBM masyarakat tidak sulit seperti sekarang ini.

Sementara pengelolah SPBU Desa Kepur, Anwar mengakui kosongnya stok BBM di SPBU mereka. “Semua jenis BBM saat ini kosong, kekosongan ini sudah terjadi sejak Sabtu (28/04/2018) yang lalu,” katanya saat disambangi, Senin (30/04/2018) kemarin.

Menurut Anwar, pihaknya juga tidak mengetahui apa penyebab terjadi kelangkaan BBM. “Yang mengatur Pertamina, mungkin besok malam (hari ini, Red) baru datang, itu juga mungkin tengah malam atau bahkan fajar,” katanya.

Dijelaskan Anwar, kosongnya stok BBM di SPBU yang dia kelola, membuat pihaknya juga mengalami kerugian. “Karena masih harus tetap membayar gaji karyawan dan juga bayar listrik meskipun tidak ada BBM. Stok BBM kosong, kami juga ikutan susah,” ujarnya.

Dijelaskannya setiap kali mengisi pihaknya selalu menyetok sebanyak 8 ton dari masing-masing jenis BBM. Persediaan tersebut untuk dua atau tiga hari.

Diakuinya, banyak truk batubara kosong yang ikut mengantri membeli solar bersubsidi. Namun menurutnya, pihaknya hanya melayani truk yang dalam posisi tidak bermuatan. Jika ada muatan maka tidak dilayani.