Muara Enim Siap Menjadi Pionering Pengembangan Ikan Air Tawar

Muara Enim siap menjadi pionering pengembangan ikan air tawar

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Kabupaten Muara Enim menyatakan kesiapannya sebagai pionering pengembangan ikan air tawar di Sumatera Selatan.

Hal ini diungkapkan Plt Bupati Muara Enim Juarsah dalam kegiatan peluncuran Special Area for Conservation and Fish Refugia (Speectra) Program Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di Desa Patra Tani, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim ini, Sabtu 17 Oktober 2020.

Peluncuran program tersebut dihadiri Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sjarief Widjaja.

Plt Bupati Muara Enim Juarsah mengaku bangga dan bersyukur Kabupaten Muara Enim dipilih sebagai salah satu lokasi instalasi Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluh Perikanan (BRPPUPP) Palembang.

“Rasa syukur inipun berlipat-ganda dengan pada hari ini di lokasi ini akan dijadikan model konservasi dan pengelolaan perikanan perairan darat, khususnya tipe daerah rawa banjiran. Harapan kami nantinya dapat meningkatkan pendapatan nelayan lokal dan mencukupi kebutuhan protein masyarakat Sumatera Selatan melalui swasembada dibidang perikanan,” kata Juarsah.

Menurut Juarsah, selain sektor pertanian dan pertambangan, sektor perikanan air tawar juga berperan dalam mendukung perekonomian Kabupaten Muara Enim.

“Pada tahun 2019 produksi perikanan budidaya Kabupaten Muara Enim sebesar 7.351 ton, produksi perikanan tangkap sebesar 3.305 ton dan untuk produk olahan ikan sebesar 742 ton,” kata dia.

“Kabupaten Muara Enim menyimpan potensi dalam pengembangan budidaya ikan, yaitu sebesar 710,4 hektar untuk budidaya ikan di kolam dan 6.360 hektar untuk mina padi, sedangkan potensi pemanfaatan perairan umum di Kabupaten Muara Enim yaitu seluas 36.814 hektar yang terdiri dari 22.424 hektar areal sungai, 11.744 hektar areal rawa dan 2.646 hektar areal danau,” urainya.

Selama 5 tahun ke depan, kata dia, Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Perikanan menargetkan penebaran ikan lokal sebanyak 1,5 juta ekor di 25 lokasi. Selama kurun waktu 2019-2020 telah ditebar ikan sebanyak 505 ribu ekor benih ikan lokal.

“Di 2019 pula melalui dana APBD Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah ditebar sebanyak 105 ribu benih ikan tembakang, baung,
jelawat dam betok. Hingga Oktober 2020 ini telah ditebar ikan lokal sebanyak 65 ribu ekor yang terdiri dari ikan tembakang, baung, jelawat dan nilem,” bebernya.

Juarsah menyampaikan terima kasih karena pada tahun 2020 ini Kabupaten Muara Enim mendapatkan bantuan benih ikan lokal dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Jambi sebanyak 135 ribu ekor benih ikan nilem dan 200 ribu ekor benih ikan jelawat yang telah ditebar di 9 lokasi dalam lokasi Kabupaten Muara Enim.

“Kami atas nama Pemkab Muara Enim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BRPPUPP dan Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) yang telah memilih Desa Patra Tani, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim sebagai lokasi pengembangan Special Area For Conservation and Fish Refugia (SPEECTRA) pada tipe rawa banjiran,” lanjutnya.

Juarsah berharap semoga nantinya dari sini dapat membantu meningkatkan pendapatan para nelayan dan meningkatkan jumlah ketersediaan ikan lokal yang produksinya semakin menurun dari tahun ke tahun.

“Kami sangat mengharapkan adanya penambahan kuota untuk petugas perikanan lapangan mengingat luasnya lokasi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Muara Enim. Apalagi saat ini petugas lapangan yang ada hanya sebanyak 5 orang petugas ASN dan dibantu dengan 5 orang petugas perikanan bantu,” ujar dia.

“Semoga ke depan kegiatan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan SEAFDEC dapat terus bersinergi maupun terjalin erat dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.