PALUGADANEWS.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, tim gabungan sudah menemukan sinyal dari jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182.
“Pencarian adalah satu kegiatan yang tidak mudah. Tetapi rekan-rekan dari Basarnas, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya bahu-membahu melakukan kegiatan ini dengan baik, sehingga kami bisa temukan lokasinya hari ini,” kata Budi saat melakukan konferensi pers bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Posko Tim SAR di JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021) sore.
Baca Juga:
- MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 Produksi Sinovac Halal
- Vaksinasi COVID-19 Akan Dimulai Pekan Depan
- Sekolah Tatap Muka di Muara Enim Ditunda, Ini Alasannya
Budi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah terlibat dalam kegiatan pencarian dan pertolongan.
Menhub mengatakan telah menugaskan pihak-pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah guna pemenuhan hak korban berupa santunan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saya menugaskan kepada Jasa Raharja, Dirjen Perhubungan Udara, dan Sriwijaya Air untuk mengambil langkah lanjut dengan menginventarisasi keluarga korban untuk memberikan apa yang menjadi hak dari korban dan keluarga korban,” kata Budi.
Terkait dengan hal tersebut Menhub menyebut pihak-pihak terkait telah melakukan pertemuan dengan sejumlah keluarga korban untuk dilakukan pendataan.
“Insha Allah hari ini sudah dilakukan pertemuan, besok kita akan lakukan pertemuan lagi dan menurut laporan Jasa Raharja sudah mengidentifikasi dan juga Sriwijaya sudah turut serta dalam proses itu dan sudah menyediakan tempat penginapan bagi keluarga korban yang tinggal di luar kota,” jelas dia.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh jajaran TNI mendukung Basarnas dalam upaya pencarian yang saat ini titik lokasi jatuhnya pesawat telah ditemukan.
“Kita akan terus melakukan upaya menemukan seluruh korban, bagian pesawat, dan juga keberadaan kotak hitam (black box) pesawat,” kata dia.
Ia meyakini sinyal yang ditangkap oleh KRI Rigel diduga kuat merupakan sinyal dari kotak hitam pesawat yang sedang dicari.
“TNI bersama Tim Gabungan juga tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan menggunakan kapal yang memiliki alat crane untuk mengangkut benda besar,” ujarnya.