s
PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Muara Enim, Suprayitno, mengatakan, dua kecamatan di Muara Enim yakni Sungai Rotan dan Gelumbang paling rawan terjadi pelanggaran dalam Pilkada 2018.
Menurut Supryatino, dua kecamatan tersebut berpotensi terjadi perebutan suara para calon kandidat Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim.
Dari sisi geografis, lanjut dia, Kecamatan Sungai Rotan dan Gelumbang menjadi wilayah basis tiga bakal pasangan calon dari empat pasang calon yang mendaftar KPU.
Berita Terkait:
- KPU Gelar Coklit Serentak Mulai 20 Januari
- 51 Anggota Panwaslu Kabupaten Kota di Sumsel Dilantik
- 225 PPL di Kabupaten Muara Enim Dilantik
- PPK Terima Bantuan Sepeda Motor dari Pemkab Muara Enim
- Ketua KPU Sumsel: Laporkan Jika PPK Tidak Netral
“Sungai Rotan basisnya bakal calon Wakil Bupati Hanan Zulkarnaen, sementara Gelumbang merupakan basis Nurul Aman dan Syuryadi. Tentu wilayah-wilayah ini jadi fokus perhatian, monitoring dan supervisi kami perbanyak disana,” kata Suprayitno, Rabu (24/01/2018).
Untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran, pihaknya telah memetakan kekuatan masing-masing calon.
Lebih lanjut, Suprayitno menyatakan, Bawaslu Provinsi menilai secara umum wilayah Kabupaten Muara Enim masuk peringkat empat sebagai wilayah terawan pelanggaran pada Pilkada serentak tahun.
Kabupaten Empat Lawang sebagai peringkat atas. Penilaian tersebut kata dia, berdasarkan pengalaman-pengalaman penyelenggaraan Pilkada tahun sebelumnya.
Berdasarkan data pihaknya pada pilkada 2013 lalu, disejumlah kecamatan wilayah Muara Enim terjadi sejumlah kasus pelanggaran pilkada yang cukup fatal bahkan mengganggu situasi kondusif di masyarakat.
“Pengalaman sebelumnya ada kasus penculikan camat, selain itu juga pernah terjadi pembakaran mobil pengangkut beras bantuan masyarakat miskin di Kecamatan Belimbing,” ucapnya.
Namun, sampai saat ini pihaknya belum menerima ada laporan terkait pelanggaran Pilkada. Disamping itu, pihaknya sekarang mengencarkan melakuka sosialisasi kepada masyarakat pemilih untuk terlibat pengawasan pilkada pada 27 Juni mendatang.
“Pengawasan dan sosialisasi akan dibagi dalam tiga zona, yakni zona Semendo, zona kota dan zona tiga. Tentunya kami juga terus berkoordinasi dengan semua pihak yang berwenang, terutama bersama rakyat awasi pemilu,” lanjut dia.
