Gelar Raker, BNNK Dorong Instansi Pemerintah Bentuk Satgas Anti Narkoba

Gelar Raker, BNNK Dorong Instansi Pemerintah Bentuk Satgas Anti Narkoba.

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Muara Enim menggelar rapat kerja pemberdayaan masyarakat anti narkoba bersama instansi pemerintah di lingkup Kabupaten Muara Enim, pekan kemarin.

Dalam rapat kerja ini, BNNK mendorong instansi pemerintah untuk membentuk Satgas Anti Narkoba.

Rapat kerja dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim Hasanudin, diikuti 43 peserta dari dinas/instansi pemerintah di lingkungan Kabupaten Muara Enim, di Ballroom Hotel Griya Sintesa Muara Enim.

Kepala BNNK Muara Enim, Ika Wahyu Hindaryati menjelaskan, raker bersama instansi pemerintah ini sebagai upaya kerja sama dalam menyelesaikan masalah narkotika, sehingga dapat meminimalisir dan mencegah korban penyalahgunaan narkotika.

“Di sini kita sekaligus mendorong intansi pemerintah agar membentuk Satgas Anti Narkoba, dan juga agar ikut mensosialisasikan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) serta mengikuti tes urine secara mandiri,” jelasnya.

Sementara itu Sekda Muara Enim Hasanudin menyambut baik raker pemberdayaan anti narkoba tersebut. Menurut dia, narkoba lebih berbahaya dibandingkan kasus korupsi bahkan terorisme.

“Apalagi Presiden dan Kapolri telah menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba,” ujar Hassanudin.

Kemajuan negara ini, lanjut Sekda, akan tergantung pada negara mempersiapkan dan mengelola sumber daya manusia, khususnya generasi penerus bangsa. Dapat menjadi bencana jika narkoba sampai meracuni generasi saat ini.

“Pemimpin masa depan adalah generasi sekarang. Maka dari itu, mari kita sama-sama menjaga generasi masa depan agar tidak terjerumus menggunakan narkoba,” imbuhnya.

Hasan juga mengajak semua pihak bersatu padu dan menyatukan visi serta persepsi bahwa narkoba sangat berbahaya dan harus diberantas.

“Ini tugas kita bersama, bukan hanya tugas BNN atau instansi lain saja. Jangan sampai BNN dan kepolisian bekerja mati-matian menyikapi narkoba, justru yang lain tidak peduli. Apalagi di Indonesia saat ini orang mati karena narkoba itu mencapai 40 orang per hari. Pelaku penyalahgunaan narkoba juga sudah lintas usia dan gender,” terangnya.

Hasan juga berharap orang tua ikut andil melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan keluarganya.

Selain itu, lanjut dia di zaman yang sudah canggih ini, pengharuh teknologi juga selain memberikan manfaat juga dapat menyebabkan anak terpengaruh ke hal-hal yang dapat merusak masa depan mereka.

“Penggunaan gadget harus dibatasi, karena dengan teknologi sekarang anak bisa berhubungan kemana saja. Jangan sampai kemajuan teknologi justru disalahgunakan untuk melakukan kegiatan negatif,” tutupnya.