Sejumlah Sekolah Dasar di Muara Enim Akan Digabung Jadi Satu

Pemerintah Kabupaten Muara Enim berencana akan menggabungkan beberapa sekolah dasar di Kabupaten Muara Enim.

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Pemerintah Kabupaten Muara Enim berencana akan menggabungkan beberapa sekolah dasar di Kabupaten Muara Enim.

“Saat ini kita akan mendata dahulu dan mempelajarinya, jika memungkinkan dan layak mengapa tidak lakukan regrubing atau penggabungan sekolah dasar ini,” terang Asisten I Pemkab Muara Enim M. Teguh Jaya, Minggu (06/05/2018) kemarin.

Teguh mengatakan, penggabungan beberapa sekolah tersebut bukan tindakan yang asal-asalan, sebelumnya melalui pengkajian yang matang.

Melalui penggabungan sekolah tersebut, lanjutnya, siswanya akan lebih banyak yang berdampak terhadap dana BOS, juga tenaga pengggajarnya akan lebih optimal sehingga jika lebih bisa dipindahkan ke sekolah lain yang masih kurang gurunya.

Apalagi lanjut dia, saat ini, Kabupaten Muara Enim memang sedang kekurangan guru. “Saya kurang tahu penyebabnya ada SD yang muridnya sedikit, apa memang jumlah penduduk sedikit atau banyak yang ke sekolah ketempat lain,” ujar mantan Kadiknas Kabupaten Lahat ini.

Menurut Teguh, dari data yang didapatnya di lapangan, ada beberapa sekolah dasar yang perlu penggabungan terutama yang terletak di satu komplek seperti SD N 7 dan SD N 12 Muara Enim yang ada di Pelita Sari.

Sedangkan untuk sekolah dasar yang letaknya berjauhan resikonya ada yang ditutup, namun diprioritaskan sekolah yang berada dakam satu komplek. Bila perlu jadikan sekolah model atau percontohan.

“Kemarin pas UASBN, SDN 12 hanya 19 orang siswanya, sedangkan di SDN 7 ada 41 orang. Itu satu komplek. Kalau sedikit terus siswanya, mungkin lebih baik di gabung saja sekolahnya,” lanjut dia.

Teguh meminta Diknas Muara Enim rajin turun ke lapangan, melihat hal teknis. Jika ada kekurangan cepat diketahui dan diselesaikan seperti masalah kurikulum, tenaga pengajar, sampai sarpras dan sebagainya.

“Untuk mengatasi permasalahan ini Disdikbud harus lebih sering turun ke lapangan agar dapat mengetahui dan menemukan penyelesaian permasalahan yang ada di lapangan,” tutup Teguh.