Karyawan PT PGE Gelar Unjuk Rasa di DPRD Muara Enim

Karyawan PT PGE menggelar aksi di DPRD Muara Enim, Kamis (13/9/2018).

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Setelah sebelumnya puluhan warga Semende melakukan unjuk rasa di DPRD Muara Enim, menuntut kejelasan perusahaan terkait tiga warga Semende yang tewas di lokasi PT PT Pertamina Geotermal Energi (PGE).

Kali ini sejumlah masyarakat Semende yang bekerja di PT PGE menggelar unjuk rasa ke DPRD Muara Enim, Kamis (13/9/2018), namun dengan tuntutan berbeda.

Unjuk rasa ini digelar menyusul beredarnya berita di sejumlah media tentang tewasnya beberapa rekan kerja mereka di lokasi perusahaan yang disebabkan gas beracun.


Berita Terkait: Diduga Keracunan Gas Monoksida, 2 Satpam di PT PGE Lumut Balai Tewas


Menurut koordinator lapangan aksi, Jonson, informasi yang beredar selama ini tidak benar.

“Kita sebagai masyarakat Semende yang bekerja di PT PGE, membantah berita terkait meninggalnya rekan kami disebabkan oleh gas beracun. Itu tidak benar,” kata Jonson.

Dikatakannya, selama delapan tahun bekerja di PT PGE, mereka merasa aman. “Diberitakan rekan kerja kami meninggal oleh gas CO dan H2S, itu jelas tidak benar. Karena jika ada hal itu, kami yang lebih dulu terkena dampaknya,” jelas Jonson.

Jonson menerangkan, mereka yang bekerja di PT PGE semua hak dan kewajibannya dipenuhi oleh perusahaan. Begitu juga terkait santunan terhadap korban, sudah dipenuhi semua oleh perusahaan.

“Kita semua ada BPJS ketenagaankerjaan, kita bekerja terdapat beberapa sip, kalau bekerja di luar dari jam kerja dibayar lembur,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, sekelompok massa yang melakukan unjuk rasa ke DPRD Muara Enim pada 10 September 2018 lalu tidak mewakili pekerja di PT PGE yang berasal dari masyarakat Semende.

“Jika ada oknum yang mengatasnamakan masyarakat Semende ataupun pekerja asal Semende merasa resah itu tidak benar dan bukanlah dari kita,” lanjutnya.

Sekretaris DPRD Muara Enim Lido Septontoni mewakili DPRD Muara Enim yang menemui pengujuk rasa, meminta pengujuk rasa menunggu hasil dari tim investigasi yang telah dilakukan oleh pihak terkait terhadap permasalahan ini.

“Saya mewakili pimpinan dewan menyampaikan permintaan maaf karena anggota DPRD Muara Enim saat ini sedang tugas luar. Untuk itu kita menunggu hasil investigasi tim dari pihak kepolisian. Hasil pertemuan ini akan disampaikan kepada komisi terkait serta pimpinan dewan,” ujar Lido.

Sementara itu, Kapolsek Semende AKP Nusirwan mengatakan, pihaknya telah mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan terkait meninggalnya karyawan yang bekerja di PT PGE, Minggu lalu.

Pihaknya, kata dia, sudah meluruskan terkait informasi yang beredar luas di masyarakat saat ini yang menyebutkan para korban meninggal karena gas beracun.

“Dari hasil investigasi kedua korban meninggal akibat asap dari mesin genset di sekitar lokasi,” terangnya.

Nusirwan meminta masyarakat agar tidak meneruskan berita tersebut, apabila hal ini tetap berlanjut maka akan dapat menyebabkan perbecah belahan di masyarakat.

“Jika berita itu terus berlanjut akhirnya terjadinya benturan di masyarakat mengingat ini mendekati Pileg dan Pilpres,” harap Nusirwan.