Pencairan Dana PSG SMA dan SMK Negeri Terkendala Mekanisme

Widodo, Kadis Pendidikan Pemprov Sumsel

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM – Dana program sekolah gratis (PSG) yang mandek sejak triwulan 3 dan 4 tahun 2017, akan segera dicairkan pada tahun ini.

Namun dana tersebut baru akan ditransfer ke rekening sekolah masing-masing setelah diselesaikannya perubahan mata anggaran pengeluaran (MAK).

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Widodo, disela-sela pelantikan pengurus MKKS SMA dan SMK Kabupaten Muara Enim, di Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu, Muara Enim Kamis (01/03/2018).

Widodo beralasan, lambannya pencarian dana PSG ini lantaran ada perubahan mekanisme penganggaran. “Sekarang provinsi tidak boleh lagi memberi hiba anaknya sendiri (SMA/SMK negeri, red) makanya harus berbentuk belanja langsung,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta sekolah bersabar karena saat ini masih dalam proses perbaikan, dan segera diserahkan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel. “Aturan keuangannya seperti itu. Jadi kami mohon bersabar,” pintanya.

Namun, lanjut dia, perubahan mekanisme ini menimbulkan masalah baru. SMA/SMK negeri yang bentuknya belanja langsung tidak bisa membayar hutang tahun lalu. “Sekolah negeri karena belanja langsung tidak boleh untuk membayar tahun lalu. Nah, ini menjadi masalah,” lanjut dia.

Sedangkan untuk SMA/SMK swasta berbentuk hibah sehingga diperbolehkan membayar hutang tahun sebelumnya. “Untuk SMA/SMK swasta tidak ada masalah. Karena bentuknya hibah bisa membayar hutang tahun lalu,” lanjutnya.

Terkait masalah ini, Widodo meminta kepala bidangnya untuk mencarikan solusi agar dana PSG ini bisa dicairkan juga untuk SMA/SMK negeri. “Supaya administrasi pencairan dana ini benar, sehingga saya tidak sampai terkena masalah. Maka dari itu, kita tertibkan dulu administrasinya,” kata dia.

Widodo mengatakan, dan PSG ini sangat dinantikan sekolah, karena memang bisa digunakan untuk membayar gaji guru honorer, pengadaan ATK, dan keperluan sekolah lainnya.

Disisi lain, soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari APBN, Widodo menyebut hingga kini dana tersebut belum sampai ke pihaknya.

“Tapi yang jelas ada (BOS, red). Misalnya hari ini ditransfer dari pusat, besoknya kita kirim langsung dan sampai ke rekening sekolah masing-masing,” tutupnya.