Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BLH Muara Enim Gelar Lomba Burung Berkicau

Lomba burung berkicau memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Minggu (7/7/2019).

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim menggelar festival dan lomba burung berkicau, Minggu (7/7/2019) di pelataran GOR Pancasila Muara Enim.

Festival ini dipilih untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni lalu. Selain perlombaan festival burung berkicau, juga telah diadakan lomba mendongeng, puisi, dan lomba fashion 3R (reuse, redusce, and recyle).

Baca Juga:

Ketua Panitia Festival dan Lomba Burung Berkicau Budi Arwandi kepada media disela-sela festival tersebut mengatakan lomba diikuti 1.000 orang peserta.

“Lomba ini diikuti sebanyak 1.000 peserta yang berasal dari kabupaten kota di Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Medan, dan Bengkulu yang memperebutkan kelas kategori perlombaan,” ungkap Budi.

Untuk lomba burung berkicau, terdapat tiga kelas perlombaan dan 9 jenis burung yang di lombakan. “Ada tiga kelas perlombaan yang diadakan diantaranya kelas bupati, kelas wakil bupati, dan kelas sekertaris daerah dengan 9 jenis burung yang di lombakan yaitu Burung Murai Batu, Kacir, Love Bird, Kenari, Kapas Tembak, Konin, Pleci, Ciblek, dan Cicak Hijau,” terangnya.

Menurut Budi, pihaknya mendatangkan juri terbaik Sumatera yang sudah memiliki sertifikar khusus.

“Para juri merupakan juri-juri terbaik di Sumatera. Nantinya ada tiga kategori penilaian yang akan dinilai oleh para juri yaitu volume suara (keras), Irama lagu, dan speed dengan perolehan nilai bendera merah nilainya 100, dan biru 50,” terang Budi.

Sementara itu, Bupati Muara Enim dalam sambutannya mengatakan kecintaan akan alam yang lestari sangat tepat jika ditumbuhkan sejak dini, sejak dari rumah dan lingkungan sekolah. Dunia seni akan menjembatani pesan – pesan moral yang edukatif untuk anak – anak.

“Harapan kita semua dengan adanya peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini dapat menumbuhkan kemangkan generasi – generasi yang mencintai bumi dan alam ini sebagai bekal menjadi pemimpin di masa depan yang berwawasan lingkungan,” ujar Yani.

Yani mengajak untuk menanam dan merawat pohon, memilah dan mengelola sampah sejak awal, menggunakan kembali sampah anorganik yang masih memiliki nilai guna sehingga mampu menjadi sebuah barang yang menarik dan unik serta memiliki harga jual.

“Mari kita jaga serta melestarikan alam sehingga akan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” pungkasnya.

Panitia menyiapkan dua unit sepeda motor untuk juara kelas bupati meliputi dua jenis burung yang di lombakan yaitu Murai Batu dan Kacir.

Kemudian hadiah untuk pemenang juara pertama pada kelas wakil bupati uang sebesar Rp.2,5 juta, sedangkan kelas sekda dengan total Rp. 1,5 juta.

Selain itu, panitia juga menyediakan uang pembinaan, trophy, piagam penghragaan serta doorprize untuk setiap kelas lomba.