PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Betapa terkejutnya Erwana (36), seorang ibu warga Desa Menanti Selatan, Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim, saat menemukan anaknya Nurpati Ilhamni (15) tewas gantung diri di kebun karet, Minggu (20/9/2020).
Menyaksikan jasad anaknya kaku tergantung di pohon akasia, Erwana menjerit dan menangis. Jeritannya didengar suaminya Jailani (51) yang saat itu berada bersama dirinya dikebun untuk menyadap karet.
Baca Juga:
- Kapolda Sumsel Minta Masyarakat Bekerja Sama Stop Virus Corona
- Tak Pakai Masker di Muara Enim Siap-Siap Push-up Hingga Denda Rp 500 Ribu
- Fraksi PPP Kecam Rencana Pembelian Mobil Land Cruiser Oleh Pemkab Muara Enim
Menurut Kapolsek Gelumbang Iptu Harry Dinar, korban tidak pulang ke rumah sejak Jumat (18/9) pukul 13.00 WIB. “Korban pergi dari rumah mengendari sepeda motor milik sejak hari Jumat,” ujar Harry.
Orang tua korban mengira korban pergi ke rumah ayah kandungnya di Desa Sungai Medang, Prabumulih. Minggu paginya, Jailani bersama istri pergi ke kebun karet hendak mengambil getah karet.
Tiba di kebun karet, mereka melihat sepeda motor korban. Keduanya langsung melakukan pencarian dan menemukan korban tewas dengan kondisi gantung diri di pohon akasia.
Penuturan ibu korban kepada pihak kepolisian, Ilham sudah dua kali mencoba bunuh diri. “Pertama terjadi pada tahun 2018 dan yang kedua sekitar 6 bulan lalu,” ujar dia.
Sementara itu, dari hasil olah TKP korban menggantung sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. “Leher korban terikat tali tambang warna orange dan sudah mengeluarkan bau tidak sedap,” jelas Harry.
Selanjutnya, jasad korban di bawa ke RSUD Gelumbang untuk dilakukan visum. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan membawa jasad korban untuk dikebumikan.
“Setelah dilakukan visum luar oleh UGD RSUD Gelumbang diketahui korban diduga kuat memang bunuh diri, dan jenazah korban langsung dibawa pulang untuk dikebumikan,” pungkasnya.