PT HBAP Terima Sertifikat Verifikasi Teknologi dari IATI

PT HBAP menerima sertifikat verifikasi IATI untuk pemanfaatan teknologi ramah lingkungan alat water intake system with natural cleaning system. 

PALUGADANEWS.com, JAKARTA – PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) menerima sertifikat verifikasi teknologi dari Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) untuk pemanfaatan teknologi ramah lingkungan alat water intake system with natural cleaning system. 

Sertifikat diserahkan Sekjen IATI Yanto Sugiharto kepada Predir PT HBAP Zhou Qinke, Kamis kemarin di kantor HBAP, Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca Juga:

“PT HBAP merupakan konsorsium PT Bukit Asam dan China Huadian Hongkong Company Ltd yang tengah melaksanakan pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, bagian dari mega proyek 35.000 MW Indonesia dengan HBAP sebagai independent power procedur (IPP),” ungkap Zhou Qinke, melalui siaran persnya, Sabtu (28/11/2020).

Zhou mengatakan, listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 rencananya akan dialirkan ke Jawa dengan menggunakan high voltage direct current (HVDC). Kini dialirkan untuk Sumatera grid menggunakan jalur transmisi extra high voltage 500 kV.

“Suplai kebutuhan listrik di Jawa dinilai sudah cukup, maka listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dialihkan untuk kebutuhan listrik Sumatera. Oleh karena itu, HBAP selain membangun PLTU juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN DI Muara Enim sejauh 45 km,” urainya.

Menurut dia, teknologi PLTU Mulut Ttambang Sumsel 8 gunakan teknologi baru yang biasa digunakan oleh PLTU. Sebagai contoh teknologi yang biasa digunakan adalah sub critical kemudian berubah menjadi super critical sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan termasuk teknologi water intake with natural cleaning.

Teknologi yang akan digunakan sebelumnya telah dikembangkan oleh Huadian Technology dalam upaya mendukung efisiensi energi dan teknologi yang ramah lingkungan.

Konstruksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 telah dimulai pada awal 2019, dengan rencananya masa konstruksi 42 bulan untuk unit I dan 45 bulan untuk unit II.

Diharapkan akan mencapai commercial operation date (COD) pada tahun 2022 untuk unit I dan tahun 2023 untuk unit II.

“Selain teknologi wATER intake with natural leaning, HBAP masih memiliki teknologi lain yang mungkin nantinya juga akan dilakukan verifikasi teknologi oleh IATI. Seperti teknologi Boiler yang hemat energi dan teknologi cerobong asap yang ramah lingkungan,” kata dia.

Sementara itu, Sekjen IATI Yanto Sugiharto mengatakan, IATI bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan teknologi.

“Pendirian IATI bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan daya saing teknologi dan industri di Indonesia serta juga menumbuhkembangkan inovasi hasil karya anak bangsa dengan melakukan verifikasi teknologi” ujarnya.

Yanto mengatakan, proses verifikasi teknologi dimulai dengan pengajuan permohonan kepada IATI. Kemudian mengisi formulir untuk diserahkan ke IATI dengan dilampirkan beberapa bukti teknologi.

“Jika proses administrasi sudah memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan rapat komite teknis yang dibentuk IATI dan dilakukan presentasi serta diskusi dengan pihak pemohon. Jika hasil rapat memutuskan lolos verifikasi maka pemohon akan diberikan sertifikat verifikasi teknologi oleh IATI,” lanjut dia.

Sementara itu, Managing Director PT Presindo Dina Suryandari selaku event organizer verifikasi teknologi dan promosi yang dihelat oleh HBAP berharap hal ini merupakan awal kerjasama baik antara HBAP dan IATI.

“Hal ini diharapkan dapat menjadi awal kerjasama yang baik antara IATI dan HBAP dalam mengawal pembangunan nasional dan memenuhi kebutuhan energi dalam negri dengan menggunakan teknologi terkini yang ramah lingkungan dan hemat energi,” ucapnya.

IATI sendiri merupakan organisasi profesi auditor teknologi Indonesia yang dibentuk pada tahun 2006 oleh BPPT/Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Saat ini IATI mempunyai anggota lebih dari 300 orang dari berbagai kalangan mulai profesional, akademis, peneliti, perekayasa, penyidik dan lainnya.